Protes Mahasiswa Terus Meluas: Tuntut Transparansi Anggaran Kampus

Protes Mahasiswa Terus Meluas: Tuntut Transparansi Anggaran Kampus

Gelombang protes mahasiswa kembali merebak di berbagai perguruan tinggi. Tuntutan utama yang disuarakan adalah transparansi pengelolaan anggaran kampus, mulai dari biaya kuliah, pembangunan fasilitas, hingga penggunaan dana operasional.

Keresahan mahasiswa dipicu oleh dugaan penggunaan dana kampus yang tidak jelas. Kenaikan biaya kuliah yang signifikan dianggap tidak sebanding dengan fasilitas dan layanan akademik yang diterima. Mahasiswa juga menyoroti minimnya informasi publik mengenai alokasi dana.

Dalam aksi yang berlangsung damai, mahasiswa menekankan beberapa hal:

• Publikasi terbuka laporan keuangan tahunan kampus.

• Audit independen terhadap penggunaan anggaran.

• Keterlibatan mahasiswa dalam forum pengawasan anggaran.

• Peninjauan kembali kebijakan kenaikan biaya kuliah.

Sejumlah pihak rektorat menyatakan siap berdialog dengan mahasiswa, namun sebagian masih enggan membuka detail laporan keuangan dengan alasan administrasi internal. Hal ini justru memperluas gelombang protes di beberapa fakultas.

Beberapa organisasi masyarakat sipil dan akademisi memberikan dukungan kepada mahasiswa. Mereka menilai kampus sebagai institusi pendidikan seharusnya menjadi contoh transparansi dan akuntabilitas bagi masyarakat.

Jika tidak segera ditangani, protes ini berpotensi meluas ke perguruan tinggi lain. Hal ini bisa memengaruhi stabilitas akademik dan reputasi kampus di mata publik.

Protes mahasiswa menuntut transparansi anggaran kampus menunjukkan kesadaran kritis generasi muda terhadap akuntabilitas. Kampus yang mampu membuka diri dan memperbaiki tata kelola keuangan akan memulihkan kepercayaan mahasiswa, sementara ketidaktransparanan berpotensi memperbesar gelombang protes.